November 26, 2011

Musim Rambutan

Di Indonesia bukan hanya memiliki 2 musim saja dalam setahun, kemarau dan hujan, akan tetapi juga ada musim buah-buahan seperti musim durian, manggis, jambu, rambutan, etc. Sekarang sedang dilewati oleh musim panen rambutan, tapi kali agak beda sama musim rambutan yang sebelum-sebelumnya yaitu hanya sekedar lewat musimnya tanpa bisa dinikamati. Hidup di kota orang memang harus banyak beradaptasi dengan lingkungan baru, misalnya disaat seperti sekarang, disini nggak boleh sembarangan main petik apalagi manjat pohon rambutan tetangga bisa-bisa malah dibui nanti dengan vonis hukuman berlapis : perencanaan dan pencurian rambutan. Akan sangat malu bila sampai kedengaran kekampung halaman masuk bui cuma gara-gara ''sekarang'' rambutan. Ora menarik...!
Sore hari itu, seperti biasa duduk disamping jendala kosanku sambil nunggu jam kursusku tiba ditemanin sama sahabat paling setia (laptop) dengan sesekali mencuri pandang keluar jendela diiringi dengan rintikan hujan diluar sana, sepi, sejuk dan serasa sensasi dinginnya. Di kejauhan terlihat dua pohon rambutan tetangga yang begitu rindang daunnya..tapi dilihat sekali lagi rupanya bukan daunnya yang rindang ternyata buahnya yang kemerah-merahan minta dipanen. 
...hujan sore yg menyejukkan jiwa
kupandang ke luar jendela
terlihat pohon rambutan tetangga yg begitu menggoda
secuil niat jahat muncul tiba-tiba
ah...lebih baek aku pergi kursus sekarang juga
daripada hatiku beneran tergoda.
Hanya bisa memandang tak berani meminta, kalau beli rasanya pasti beda. Sekarang kita jadi kembali ke masa lalu gara-gara rambutan. Waktu muda dulu (maksudnya zaman SMA dan Kuliah) kalau musim rambutan tiba biasanya ada undangan dari temen-temen yang punya kebun rambutan kebanyakan dari Aceh Rayeuk. Selaku tamu undangan yang baik saya pasti datang langsung ke kebun mereka walaupun jauh disana, ya harus lewati gurun, lembah dan sungai. Persiapan juga harus ada misalnya karung dan beberapa kantong plastik..hehe. Disini memang dapat kita ambil kesimpulan kalau tingkat sosial di Aceh memang sangat kental, punya kebun dengan hasil kebun yang siap panen pasti berbagi dan sisanya baru dijual. Semoga hal-hal seperti ini akan terus berlanjut.

  




1 komentar: