...hanya pandangan di jalanan yang visible thing oleh semua pihak.
Indonesia kembali ramai dengan gelaran aksi menyambut rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Massa turun ke jalan, bundaran, dan tempat-tempat mencolok lainnya yang mudah menjadi sudut pandangan. Aneka atribut diikutsertakan dengan berbagai warna dan corak yang ''kreatif''. Spanduk-spanduk lengkap dengan tulisan aspirasi, protes, dan kecaman ikut jadi pajangan dalam aksi dari yang bisa dibaca sampai yang kesannya berupa garis-garis sinusiodal. Tato tubuh pun banyak dipamerkan dengan bertelanjang dada mulai yang six-packs sampai yang miris jika dilihat. Badan dipenuhi oleh tulisan-tulisan yang sulit kita baca karena harus menyamakan dengan kontur badan si pemeran, belum lagi tulisan yang disajikan dengan cat hitam dibadan yang gelap, kontras.
Indonesia kembali ramai dengan gelaran aksi menyambut rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Massa turun ke jalan, bundaran, dan tempat-tempat mencolok lainnya yang mudah menjadi sudut pandangan. Aneka atribut diikutsertakan dengan berbagai warna dan corak yang ''kreatif''. Spanduk-spanduk lengkap dengan tulisan aspirasi, protes, dan kecaman ikut jadi pajangan dalam aksi dari yang bisa dibaca sampai yang kesannya berupa garis-garis sinusiodal. Tato tubuh pun banyak dipamerkan dengan bertelanjang dada mulai yang six-packs sampai yang miris jika dilihat. Badan dipenuhi oleh tulisan-tulisan yang sulit kita baca karena harus menyamakan dengan kontur badan si pemeran, belum lagi tulisan yang disajikan dengan cat hitam dibadan yang gelap, kontras.
Aksi mereka bertujuan menolak rencana kenaikan BBM yang lagi direncanakan oleh pihak atas. Yel-yel mengatasnamakan rakyat kecil bergemuruh, aspirasi rakyat, kecaman mahasiswa, amukan warga atau apalah istilahnya. Tulisan ini tidak membahas tetang masa depan BBM di Indonesia, bagaimana sebaiknya harga BBM, layak dipertahankan ataupun memang harus naik. Kondisi ini jika dibahas akan mengandung persepsi yang berbeda-beda pastinya. Satu segi rencana pemerintah untuk mencabut subsidi BBM dengan tujuan kesejahteraan masyarakat kecil dan keseimbangan ekonomi nasional dan disegi lainnya dengan naiknya harga BBM otomatis harga lainnya ikut berbanding lurus dengan harga BBM mulai dari bahan pokok, transportasi, dan mahar yang lebih spesifik lagi. Bagaimana nasib rakyat kecil? saya tidak akan berkomentar banyak tentang itu, ''that's not my cup of tea!''.
Media berita memuat berbagai kejadian dari berbagai tempat yang berbeda-beda dengan cepat memberitakan ke seluruh negeri dengan dukungan teknologi yang berkembang sekarang, berita online lebih cepat up to date. Aksi mereka yang menggelar demonstrasi tersiar dengan cepatnya. Berdasarkan berita tersebut kita bisa mengetahui setiap aksi yang mereka gelar, mulai dari meneriaki yel-yel, iringan nyanyian kolaborasi tanpa dirigen, atraksi akrobat loncat guling, pameran telanjang dada dipenuhi kata-kata protes, lempar kaca yang sudah jelas diketahui jika ada gaya batu akan pecah, aksi goyang-goyang pagar yang tak berdosa dan tak tahu apa-apa, bentrok dengan petugas pengamanan, saling lempar batu tanpa sembunyi tangan untuk reload amunisi batu yang siap ditembakkan lainnya, mandi uap gas air mata yang prinsip kerjanya hampir sama ketika mengupas bawang, sampai aksi bakar-membakar. Aksi yang terakhir ini yang akan sedikit dipaparkan disini yang lebih detailnya adalah aksi membakar ban bekas.
Ban yang dimaksudkan disini adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban merupakan bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan (http://id.wikipedia.org/wiki/Ban). Aksi pembakaran ban bekas hampir selalu ada dalam schedule demonstrasi di Indonesia dari dulu sampai kejadian baru-baru ini. Aksi pembakaran ban sudah menjadi tradisi dalam azas pendemonstrasian dengan tujuan dan manfaat tak pernah diperhatikan, asal asap hitam mengepul, semangat pun meluap-uap. Api layaknya simbol keberanian dan ketekatan dalam beraksi, kepulan asap hitam layaknya chakra yang keluar dari tubuh mereka. Sekarang mari kita paparkan sedikit tentang dampak yang terjadi terhadap lingkungan dan kesehatan dari aksi bakar ban bekas yang selama ini dianggap ''cool'' di sebagian kalangan. Ban terbuat dari karet dengan kandungan kimia Isobutene Isoprene Rubber-IIR*1. Jika dibakar, pembakaran yang terjadi adalah pembakaran tidak sempurna yang akan menghasilkan gas karbon monoksida (CO), ditandai dengan asap yang sangat hitam, dan gas karbon dioksida (CO2). CO2 merupakan salah satu gas rumah kaca, yang apabila kandungan di udaranya terlalu berlebihan akan menyebabkan efek rumah kaca. Hal ini akan terjadinya pemanasan global (global warming) dan climate change. Jika hal itu terjadi kondisi bumi semakin poor, krisis lingkungan semakin meningkat, kehidupan di kutub terancam ; penguin dan beruang kutub kehilangan habitatnya. Adanya global warming menyebabkan cairnya es di kutub dengan begitu akan menyebabkan bertambahnya volume air laut dan terjadinya kenaikan muka air laut (sea level rise) yang mengundang datangnya musibah lain di daratan yaitu banjir laut (rob). Hasil pembakaran ban juga berbahaya bagi kesehatan, jika gas CO terhisap melalui pernafasan, gas tersebut akan bereaksi dengan haemoglobin dalam darah sehingga akan menghambat transfer oksigen yang menjadi warning terhadap kesehatan manusia.
Melihat barisan keramaian dalam demonstrasi adalah kebanyakan dari akademisi yang notabennya mahasiswa, mereka mahasiswa yang sama menyuarakan save our earth, one man one tree dan aneka tema program lingkungan lainnya tapi mereka juga merusak lingkungan secara langsung secara terang-terangan. Sekilas kelihatan mereka hampir sama dengan kampanye yang dilakukan oleh calon-calon yang bertujuan mendapatkan ''kursi'' tapi setelah kursi tersebut diduduki segala janji yang diikrarkan lenyap bersamaan berakhirnya masa kampanye. Mahasiswa harus lebih aplikatif, dalam artian lebih nyata dalam pengabdian kepada masyarakat maupun negara. Segala tindakan yang akan dilakukan ketika ditengah masyarakat harus dipikirkan dari berbagai aspek sehingga disini mahasiswa benar-benar the real mahasiswa yang dinaungi almamaternya. Berbanggalah menjadi seorang mahasiswa, apresiasi mereka mengubah dunia.
Yogyakarta, 03 April 2012 ; 23:54 WIB
by : N of BI
